Annyeong hasseo yeorobun..
Disini saya akan membagikan materi pengenalan CorelDraw X6 dengan menggunakan media ICT..
Materi Pengenalan CorelDraw X6 menggunakan model PJJ
Gomawoyo, joheun jumal bonaeseyo..
Sunday, August 12, 2012
Sunday, August 5, 2012
Script Sederhana Java
Konnichiwa..
Tadaima, namae wa Wuri desu..
Gomen ne baru bisa share tentang materi java, sedikit berbagi tentang praktik java beberapa minggu kemarin :
Membuat Calculator Sederhana
Menghitung Input Luas Segitiga
Latihan Input Bilangan
Latihan Input Keyboard
Menghitung Luas Jajar Genjang
Menghitung Luas Lingkaran
Menghitung Luas Persegi Panjang
Menghitung Luas Segitiga
Menghitung Luas Trapessium
Selamat mencoba, semoga bermanfaat.. Arigatou.. Okaerinasai, kyaaa
Tadaima, namae wa Wuri desu..
Gomen ne baru bisa share tentang materi java, sedikit berbagi tentang praktik java beberapa minggu kemarin :
Membuat Calculator Sederhana
Menghitung Input Luas Segitiga
Latihan Input Bilangan
Latihan Input Keyboard
Menghitung Luas Jajar Genjang
Menghitung Luas Lingkaran
Menghitung Luas Persegi Panjang
Menghitung Luas Segitiga
Menghitung Luas Trapessium
Selamat mencoba, semoga bermanfaat.. Arigatou.. Okaerinasai, kyaaa
Praktek CI
Konniciwa..
Gomen na sai baru bisa share, setelah tadi sudah berkenalan dengan framework.. Saatnya praktik, sudah siap?
3 link dibawah ini adalah praktik saya 3 hari saat kuliah, masih sangat sederhana.. Semoga bermanfaat..
Pengenalan CI -- Form Validasi -- Upload a File
Masih butuh banyak belajar dari apa yang diajarkan, karena Saya juga masih awam dalam CI..
Douzo yoroshiku onegai shimasu, kyaaa..
Gomen na sai baru bisa share, setelah tadi sudah berkenalan dengan framework.. Saatnya praktik, sudah siap?
3 link dibawah ini adalah praktik saya 3 hari saat kuliah, masih sangat sederhana.. Semoga bermanfaat..
Pengenalan CI -- Form Validasi -- Upload a File
Masih butuh banyak belajar dari apa yang diajarkan, karena Saya juga masih awam dalam CI..
Douzo yoroshiku onegai shimasu, kyaaa..
Framework dan Pengenalan Codeigniter
Framework
Menurut kamus Inggris - Indonesia
yang disusun oleh John M. Echols dan Hassan Sadily framework memiliki arti kerangka kerja. Framework dapat pula diartikan sebagai kumpulan scripts (terutama
kumpulan class dan function) yang dapat digunakan untuk membantu developer /
programmer dalam menangani berbagai masalah dalam pemprograman, seperti koneksi
ke database, pemanggilan variable, file, dan lain sebagainya, sehingga
developer menjadi lebih fokus dan lebih cepat dalam membangun sebuah aplikasi. Framework bisa juga diartikan sebagai
komponen pemprograman yang siap digunakan kapan saja, sehingga programmer tidak
perlu membuat skrip yang sama untuk tugas yang sama berulang kali.
Secara sederhana bisa dijelaskan
bahwa framework adalah kumpulan
fungsi (libraries), sehingga seorang programmer tidak perlu membuat fungsi dari
awal, programmer tinggal memanggil kumpulan library atau fungsi yang sudah ada
di dalam framework. Beberapa contoh
fungsi standar yang telah tersedia dalam framework
diantaranya, enkripsi, email, SEO, session,
security, kalender, bahasa,
manipulasi gambar, grafik, validasi, upload,
captcha, template, XML, dan masih banyak lagi.
HTML, PHP, CSS dan JS
Annyeong haseyo yeorobun..
Mianhae.. Saya baru bisa posting materi HTML, PHP, CSS dan JS yang baru Saya pelajari beberapa hari yang lalu..
Karena file nya berat, oppa eonni bisa klik link dibawah ini..
Screenshoot HTML, PHP, CSS dan JS
Semoga bermanfaat, gomawoyo :))
Joheun jumal bonaeseyo, kyaaa..
Mianhae.. Saya baru bisa posting materi HTML, PHP, CSS dan JS yang baru Saya pelajari beberapa hari yang lalu..
Karena file nya berat, oppa eonni bisa klik link dibawah ini..
Screenshoot HTML, PHP, CSS dan JS
Semoga bermanfaat, gomawoyo :))
Joheun jumal bonaeseyo, kyaaa..
Friday, August 3, 2012
Ujian PJJ
Nama : Wuri
Cahya Handaru
Jurusan :
Animasi
1. Perbedaan
model pembelajaran Pendidikan Tatap Muka dan Pendidikan Jarak Jauh.
- Dari sisi Pengajar (Guru/Dosen)
Menurut saya model pembelajaran Pendidikan Tatap Muka (reguler) dan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dilihat dari sisi Guru/Dosen bisa dimanfaatkan dengan baik jika dilihat dari konteksnya. Dalam PJJ guru/dosen lebih fleksibel dalam memberi pengajaran tanpa ada jam, tetapi disisi lain mereka juga lebih banyak meluangkan waktu selama 24 jam terhadap siswa/mahasiswanya. Guru/Dosen disini juga dituntut untuk selalu menggali potensi yang baru agar bisa selalu dikembangkan, tidak terpaku dengan adanya materi pokok yang harus diajarkan oleh Guru/Dosen Tatap Muka. Disisi lain, model Pembelajaran Tatap Muka juga dibutuhkan untuk siswa/mahasiswa yang kurang bisa menguasai pembelajaran mandiri ini.
- Peserta Didik (Siswa/Mahasiswa)
Bagi peserta didik, kedua metode ini sama-sama baik untuk dilakukan. Jika siswa/mahasiswa lebih menyukai pembelajaran mandiri agar bisa berkreasi, juga tidak suka diatur oleh peraturan sekolah maka pembelajaran PJJ sangat cocok. Di PJJ siswa/mahasiswa lebih bisa mengatur diri, karena kunci PJJ berada di siswa/mahasiswa itu sendiri, keunggulan lainnya adalah siswa/mahasiswa tidak perlu saling menunggu materi pembelajaran karena ada temannya yang lamban. Sedangkan siswa/mahasiswa yang kurang menyukai pendidikan tidak secara langsung tatap muka maka dianjurkan untuk memilih model pendidikan tatap muka. Karena masing-masing ada plus minus nya sendiri.
- Bahan Ajar yang dipakai
Bahan ajar yang dipakai dalam PJJ sangat bervariasi, sehingga siswa/mahasiswapun lebih membuka cakrawala tentang ilmu pengetahuan dan wawasan mandiri. Seperti media OL (Youtube, Skype, FB, G+, E-mail, Ms. Outlook, dan social media lainnya) siswa/mahasiswa lebih banyak link diluar dan bertukar pikiran, karena media dalam PJJ bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, oleh siapa saja dan apa saja. Sedangkan media yang dilakukan untuk model Pembelajaran Tatap Muka cenderung monoton, sehingga siswa/mahasiswa sering lesu saat belajar, yaitu media cetak, presentasi, kadang juga video tanpa dikenalkan melalui internet tetapi disampaikan didalam kelas.
2. Kriteria
yang dibutuhkan dari sebuah media pembelajaran agar memenuhi kebutuhan PJJ menurut
saya adalah IT, karena saat ini perkembangan IT sangat pesat. Internet sudah
bisa diakses dimana-mana. Media melalui internetpun juga beragam, apalagi
sosial media yang sekarang sangat diminati siswa/mahasiswa.
- Siswa/mahasiswa ingin membaca buku, tinggal
mencari di google, mendownload sesuai apa yang diinginkan dan membacanya, atau
biasa disebut dengan e-book.
- Siswa/mahasiswa ingin mengulangi
pelajaran yang lalu, mereka bisa memutar video kembali melalui youtube dan
mendownloadnya.
- Materi dapat dikirim sewaktu-waktu lewat
email, berupa vidoi, rekaman audio, game pembelajaran, tutorial, modul,
simulasi, dsb.
- Yang paling menarik, siswa/mahasiswa
bisa bertanya langsung melalui video call, telepon dan chat.
3. Faktor
pendukung dan kendala perkembangan PJJ di Indonesia sesuai dengan Permendikbud
No. 24
- Faktor pendukung model Pembelajaran
Jarak Jauh di Indonesia adalah, peserta didik dapat mandiri bebas berkreasi dan
memperluas wawasan juga pengetahuan, banyak materi yang bisa didapat dengan
adanya berbagai media yang digunakan, memperluas sumber belajar karena tidak
hanya disatu tempat.
- Kendala perkembangan PJJ di Indonesia
adalah, kurangnya fasilitas pendukung (ICT) di pulau-pulau terpencil, harus mempunyai
sumber praktikum yang update, penyelenggara PJJ harus mengetahui sumber daya
pendidik yang ada yang bisa mengerti karakter peserta didik, masyarakat
Indonesia yang lebih banyak mendengar dan
berbicara bukan membaca dan menemukan pemecahan masalah secara mandiri.
Media Yang Baik
Media adalah
sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997) sedangkan
pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi atau interaksi
antara sumber belajar dengan peserta didik. Dari kedua pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sebuah alat yang
berfungsi untuk menyampaikan pesan dalam sebuah proses komunikasi atau
interaksi antara sumber belajar dengan peserta didik.
Untuk
menciptakan media pembelajaran yang baik, maka media tersebut harus memenuhi
beberapa syarat, yaitu :
1. Media
pembelajaran harus mempunyai tujuan untuk memberikan dan meningkatkan motivasi
peserta didik.
2. Media
harus merangsang peserta didik untuk mengingat apa yang sudah dipelajari.
3. Media
yang baik akan mengaktifkan peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan
balik, dan juga mendorong peserta didik untuk melakukan praktek-praktek dengan
benar.
4. Penggunaan
media harus terencana, untuk menghindari adanya komunikasi yang tidak lengkap,
tidak tuntas, atau tertunda.
Selain
harus memenuhi syarat di atas, media pembelajaran juga harus kita lihat dari
sisi keefektifannya. Menurut Thorn (1995) ada enam karakteristik untuk
menilai keefektifan sebuah media, yaitu :
1. Kemudahan
navigasi, sebuah
program harus dirancang sedemikian rupa atau sesederhana mungkin sehingga
peserta didik tidak perlu belajar komputer dahulu secara menyeluruh.
2. Kandungan
kognisi, program
ini harus mudah dicerna oleh peserta didik;
3. Pengetahuan
dan presentasi informasi,
kedua kriteria ini untuk menilai isi dari program itu sendiri, apakah program
tersebut telah memenuhi kebutuhan pembelajaran peserta didik atau belum.
4. Integrasi
media, media
harus mengintegrasikan aspek-aspek pembelajaran yang harus dipelajari.
5. Estetika, media yang digunakan harus
mempunyai tampilan yang artistik sehingga menarik minat peserta didik.
6. Fungsi
secara keseluruhan,
program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh
peserta didik, sehingga pada waktu peserta didik selesai menjalankan program
dia akan merasa telah belajar sesuatu.
Media yang baik dalam
model Pembelajaran Jarak Jauh adalah menggunakan IT. Tetapi dalam kenyataannya
IT di Indonesia masih kurang terjangkau di seluruh pulau. Akan tetapi model
Pembelajaran Jarak Jauh tetap bisa dilakukan, dengan bantuan media cetak. Contoh
IT yang dapat digunakan dalam model Pembelajaran Jarak Jauh adalah Sosial Media
yang sangat umum dan mudah digunakan. Semua Sosial Media dapat digunakan untuk
penyampaian materi, tergantung media apa yang cocok untuk penyampaian materi
tersebut.
Materi Pengenalan CorelDraw X6
Annyeong oppa eonni..
Saya mau sedikit share tentang tugas SEA IT, disini Saya membahas Pengenalan CorelDraw X6. Kenapa CorelDraw X6? Karena Saya suka menggambar dengan CorelDraw, terakhir Saya menggunakan CorelDraw X5 untuk mengerjakan PKL dan TA. Setelah selesai mengerjakan itu, ternyata ada CorelDraw versi terbaru yaitu CorelDraw X6. Jadi Saya sedikit share tentang apa yang Saya pelajari.
Semoga bermanfaat..
Pengenalan CorelDraw X6
Gomawoyo, kyaaa :')
Saya mau sedikit share tentang tugas SEA IT, disini Saya membahas Pengenalan CorelDraw X6. Kenapa CorelDraw X6? Karena Saya suka menggambar dengan CorelDraw, terakhir Saya menggunakan CorelDraw X5 untuk mengerjakan PKL dan TA. Setelah selesai mengerjakan itu, ternyata ada CorelDraw versi terbaru yaitu CorelDraw X6. Jadi Saya sedikit share tentang apa yang Saya pelajari.
Semoga bermanfaat..
Pengenalan CorelDraw X6
Gomawoyo, kyaaa :')
Hakikat dan Modus Pembelajaran di PJJ
1.
HAKIKAT
PEMBELAJARAN DI PJJ
Pembelajaran di PJJ tergantung oleh
peserta didik. Peserta didik memiliki otonomi penuh atas proses belajarnya. Peserta
didik yang menentukan apakah proses belajar tersebut terjadi atau tidak. Peserta
didik yang tahu apakah kemampuan yang harus dikuasai memang benar-benar
terkuasai secara mendalam, atau hanya sekedar memenuhi syarat lulus. Oleh
karena itu PJJ tergantung dalam inisiatif dari peserta didik itu sendiri.
3 aspek utama dalam PJJ yaitu :
·
Keterpisahan pengajar dan peserta didik
PJJ memang melayani kelompok
masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau
reguler. Peserta didik ini tersebar di seluruh pelosok tanah air, mempunyai
keterbatasan waktu dan jarak, serta usia yang sangat bervariasi.
·
Kemandirian
Pada kenyataannya, kadar
kemampuan belajar mandiri ini sangat bervariasi karena dipengaruhi oleh banyak
faktor. Menurut Sugilar (2000), makin tinggi kendali mahasiswa atas
pembelajaran yang sedang dijalaninya, dan dengan sendirinya kesiapannya untuk
belajar mandiri makin tinggi pula. Keterampilan belajar (learning skills),
yang merupakan modal dalam belajar mandiri, sikap dan persepsi mahasiswa
terhadap belajar yang terkait dengan pendekatan belajar, sebagaimana yang diungkapkan oleh
Light & Cox (2001), serta berbagai kondisi eksternal ikut
berpengaruh terhadap kesiapan peserta didik untuk belajar mandiri.
·
Layanan belajar atau tutorial
Tutorial
berkaitan dengan tingkat kemandirian peserta didik. Tutorial atau seperti yang
disebut oleh Simpson (2000) sebagai bantuan belajar, baik yang
bersifat akademik maupun non-akademik berperan besar dalam proses pembelajaran
di PJJ. Sebagaimana dikatakan oleh Garison (1993), kemandirian dicapai
melalui interaksi, bukan isolasi. Ini berarti, peserta didik PJJ tidak boleh
dibiarkan sendiri, mereka harus disentuh dengan berbagai tutorial yang akan
membuat mereka termotivasi dan terbebas dari kesepian
2.
MODUS
PEMBELAJARAN PJJ
Modus Pembelajaran dalam PJJ
ditempuh dalam pembelajaran mandiri dan tutorial, karena pengajar dan peserta
didik tidak bertatap muka secara langsung seperti kelas regular. Berdasar modus
penyelenggaraannya, tutorial dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu
jarak jauh dan tatap muka.
1. Tutorial
Jarak Jauh
a. Tutorial secara tertulis yang
disampaikan melalui korespondensi
Bahan ajar tertulis ini
menggunakan media cetak. Pertanyaan dari peserta didik dan respon dari pendidik
disampaikan melalui korespondensi.
b. Tutorial melalui multimedia
Tutorial multimedia dapat dikemas
dengan kaset audio, kaset, video. Media tersebut dapat dimanfaatkan oleh
peserta didik sesuai dengan kebutuhannya, sehingga mempunyai fleksibilitas
dalam hal waktu, tempat, dan kecepatan.
c. Tutorial secara tersiar, baik
melalui radio maupun televisi (TV)
Tutorial yang disiarkan melalui
radio maupun TV diharapkan peserta didik dapat mengajukan pertanyaan, baik
melalui telepon maupun secara tertulis untuk dijawab atau dibahas pada siaran
berikutnya.
d.
Tutorial melalui telepon
Layanan ini
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan kontak dengan para
pengajar melalui telepon, sesuai dengan kesepakatan. Dalam hubungan telepon
tersebut dapat dibahas berbagai masalah dalam pembelajaran, baik yang
berhubungan dengan substansi maupun yang berkaitan dengan administrasi akademik
atau kejelasan panduan belajar.
e.
Tutorial Online
Tutorial online
ini sangat besar pengaruhnya terhadap PJJ, karena kemudahan pengaksesan data. Kelebihan
dari tutorial jenis ini adalah layanan yang dapat diberikan mencakup layanan
akademik dan non-akademik. Melalui internet yang berbasis web, para peserta
didik dapat mengakses berbagai layanan yang disediakan oleh penyelenggara PJJ,
seperti mengecek nilai, mengikuti tutorial, perolehan feedback, mendapatkan
materi suplemen, serta inforrnasi terbaru yang berkaitan dengan kalender
akademik, peristiwa penting, atau kegiatan kemahasiswaan.
2. Tutorial
Tatap Muka
Pertemuan tatap
muka diperlukan khususnya bagi proses belajar yang terkait dengan pembentukan
kompetensi tertentu. Daam PJJ pertemuan tatap muka ini diharapkan peserta didik
dapat berinteraksi secara langsung dengan pengajar maupun peserta didik yang
lain.
Apa itu PJJ?
1. Mengapa PJJ?
Smith (1986:2-3) menyebutkan tiga faktor yang
mendorong penggunaan PJJ :
1. Laju pertumbuhan yang sangat
cepat dari teknologi komunikasi seperti radio, televisi, telepon, dan komputer.
2. Karena perkembangan yang cepat
dari ilmu pengetahuan sendiri, orang dewasa, baik demi alasan pekerjaan maupun
minat, merasa perlu mencari bentuk pendidikan yang sesuai.
3. Kenaikan biaya pendidikan
meningkatkan penggunaan metode PJJ.
Berikut
penjelasan lebih rinci mengapa masyarakat memilih program PJJ dalam menempuh
studinya :
1.
Daya tampung sistem pendidikan regular tergantung pada ruang
kelas, jumlah peralatan yang digunakan dan adanya dosen.
2.
Tersebar di seluruh Indonesia.
3.
Tenaga dosen tidak semuanya berkompeten.
Berdasar faktor
di atas, maka PJJ dapat diterima dalam dunia pendidikan. Perkembangan awal PJJ
antara lain:
1.
Generasi Pertama, Model Korespondensi
-
Bahan Cetak
2.
Generasi Kedua, Model Multimedia
-
Cetak
-
Kaset
-
Video Rekaman
-
Pembelajaran berbasis Komputer
-
Video Interaktif (VCD, DVD, dll )
3.
Generasi Ketiga , Model Pembelajaran Jarak Jauh
-
Telekonfrensi melalui audio
-
Konfrensi melalui video
-
Siaran Televisi/Radio
4.
Generasi Keempat , Model Pembelajaran Fleksibel
-
Multimedia interaktif
-
Akses internet
-
Komunikasi bermedia Komputer
5.
Generasi Kelima, Model E-Learning
-
Web-based courses (multimedia terintegrasi)
-
Komunikasi yang dimediasikan komputer
6.
Generasi keenam, Model Pembelajaran Bergerak/ Mobile
-
Koneksi Nirkabel
-
Akses internet melalui browser
-
Palm e-learning (sms, hp/komunikator, personal data
assistant)
Subscribe to:
Posts (Atom)