Friday, August 3, 2012

Apa itu PJJ?


1.      Mengapa PJJ?

Smith (1986:2-3) menyebutkan tiga faktor yang mendorong penggunaan PJJ :
1.      Laju pertumbuhan yang sangat cepat dari teknologi komunikasi seperti radio, televisi, telepon, dan komputer.
2.      Karena perkembangan yang cepat dari ilmu pengetahuan sendiri, orang dewasa, baik demi alasan pekerjaan maupun minat, merasa perlu mencari bentuk pendidikan yang sesuai.
3.      Kenaikan biaya pendidikan meningkatkan penggunaan metode PJJ.

Berikut penjelasan lebih rinci mengapa masyarakat memilih program PJJ dalam menempuh studinya :
1.      Daya tampung sistem pendidikan regular tergantung pada ruang kelas, jumlah peralatan yang digunakan dan adanya dosen.
2.      Tersebar di seluruh Indonesia.
3.      Tenaga dosen tidak semuanya berkompeten.

Berdasar faktor di atas, maka PJJ dapat diterima dalam dunia pendidikan. Perkembangan awal PJJ antara lain:
1.      Generasi Pertama, Model Korespondensi
-       Bahan Cetak
2.      Generasi Kedua, Model Multimedia
-       Cetak
-       Kaset
-       Video Rekaman
-       Pembelajaran berbasis Komputer
-       Video Interaktif (VCD, DVD, dll )
3.      Generasi Ketiga , Model Pembelajaran Jarak Jauh
-       Telekonfrensi melalui audio
-       Konfrensi melalui video
-       Siaran Televisi/Radio
4.      Generasi Keempat , Model Pembelajaran Fleksibel
-       Multimedia interaktif
-       Akses internet
-       Komunikasi bermedia Komputer
5.      Generasi Kelima, Model E-Learning
-       Web-based courses (multimedia terintegrasi)
-       Komunikasi yang dimediasikan komputer
6.      Generasi keenam, Model Pembelajaran Bergerak/ Mobile
-       Koneksi Nirkabel
-       Akses internet melalui browser
-       Palm e-learning (sms, hp/komunikator, personal data assistant)




2.      Pengertian PJJ

Berbagai ahli telah mencoba mendefinisikan PJJ menurut sudut pandangnya masing-masing. Beberapa definisi yang diberikan para ahli menjelaskan bahwa PJJ adalah:
1.      Suatu bentuk pembelajaran mandiri yang terorganisasi secara sistematis, dimana konseling, penyajian materi pembelajaran, dan penyeliaan serta pemantauan keberhasilan siswa dilakukan oleh sekelompok tenaga dosen yang memiliki tanggung jawab yang saling berbeda. Pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh dengan menggunakan bantuan media (Dohmen,1967).
2.      Suatu metode pembelajaran yang menggunakan korespondensi sebagai alat komunikasi antar tenaga dosen dengan siswa, ditambah dengan adanya interaksi antar siswa dalam proses pembelajaran (Mackenzie, Christensen, & Rigby, 1968).
3.      Sistem pendidikan yang tidak mempersyaratkan adanya tenaga dosen di tempat seseorang belajar, namun dimungkinkan adanya pertemuan-pertemuan antara tenaga dosen dan siswa pada waktu-waktu tertentu (French Law, 1971).
4.      Suatu metode untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dikelola berdasarkan pada penerapan konsep ban berjalan (division of labor), prinsip-prinsip organisasi, dan pemanfaatan media sevata ekstensif terutama dalam reproduksi bahan ajar, sehingga memungkinkan terjadinya proses pembelajaran pada siswa dalam jumlah banyak pada saat bersamaan dimanapun mereka berada. Merupakan suatu bentuk industri dari belajar dan dosenan (Peters, 1973).
5.      Suatu metode pembelajaran dimana proses dosenan terjadi secara terpisah dari proses belajar, sehingga komunikasi antara tenaga dosen dan siswa harus difasilitasikan melalui bahan cetak, media elektronik, dan media-media lainnya (Moore, 1973).
6.      Suatu bentuk pendidikan yang meliputi beragam bentuk pembelajaran pada berbagai tingkat pendidikan yang terjadi tanpa adanya penyeliaan tutor secara langsung dan atau terus menerus terhadap siswa dalam lokasi yang sama, namun memerlukan proses perencanaan, pengorganisasian dan pemantauan dari suatu organisasi pendidikan, serta penyediaan proses pembimbingan dan tutorial, baik dalam bentuk langsung (real conversation) maupun simulasi (simulated conversation) (Holmberg, 1977).

Dari pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa PJJ merupakan program pengajaran dimana aktivitas antara pengajar dan yang diajar terpisah. Hal itu bisa disebabkan karena jarak tempuh tempat perkuliahan jauh sedangkan masih banyak urusan yang harus dikerjakan sehingga tidak bisa melakukan perkuliahan regular dan dimudahkan dengan adanya PJJ. PJJ juga menggunakan bermacam metode pembelajaran yang dikomunikasikan melalui media. Dengan demikian, PJJ diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan dosen yang berkualitas.



3.      Teori dan Filosofi

Teori model pembelajaran, tidak hanya dititik beratkan kepada penyampaian informasi kepada peserta didik, tapi juga bagaimana peserta didik dapat mencerna dan membangun pengetahuan baru dari informasi yang diperolehnya. Pandangan lama yang masih dipakai sampai saat ini, adalah pendekatan penyampaian informasi yang diibaratkan seperti kerja komputer. (Seamans,1990).

Konsep ini menjelaskan bahwa pengajar memberikan gambaran nyata dari hal-hal yang abstrak dan menyampaikannya kepada peserta didik melalui sebuah media. Peserta didik kemudian menerima, merekam, dan menyimpan informasi tersebut. Lalu Horton (1994) memodifikasi pendekatan ini dengan menambahkan dua faktor tambahan yakni: keadaan peserta didik (lingkungan, situasi, sensor penerimaan lainnya) dan pikiran (ingatan, emosi, keingintahuan, dan minat).

PJJ memerlukan interaksi yang tinggi antara pengajar dan peserta didik. Salah satu manfaat interaksi ini yaitu PJJ memperbolehkan peserta didik untuk mendengar dan mungkin melihat pengajarnya dengan berbagai media, sebagaimana keharusan dosen untuk menjawab pertanyaan atau komentar dari peserta didiknya.



4.      Karakteristik

Menurut Keegan sistem PJJ memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.      Terpisahnya pengajar dan peserta didik yang membedakan PJJ dengan pengajar tatap muka.
2.      Ada pengaruh dari suatu organisasi pendidikan yang membedakannya dengan belajar sendiri di rumah (home study).
3.      Penggunaan beragam media-cetak, audio, video, komputer, atau multimedia untuk mempersatukan pengajar dan peserta didik dalam suatu interaksi pembelajaran.
4.      Penyediaan komunikasi dua arah sehingga peserta didik dapat menarik manfaat darinya, dan bahkan mengambil inisiatif dialog.
5.      Kemungkinan pertemuan sekali-sekali untuk keperluan pembelajaran dan sosialisasi (pembelajaran diarahkan kepada individu bukan kepada kelompok)
6.      Proses pendidikan yang memiliki bentuk hampir sama dengan proses industri.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa sistem PJJ didasarkan pada:
1.      Keterpisahan antara peserta didik dan pengajar dalam ruang dan waktu.
2.      Pemanfaatan (paket) bahan belajar yang dirancang dan diproduksi secara sistematis.
3.      Adanya pertemuan pengajar dan peserta didik yang tidak terus menerus (non-contiguous).
4.      Organisasi pendidikan melalui beragam media.
5.      Adanya penyeliaan dan pemantauan yang intensif dari suatu organisasi pendidikan.


5.      Prinsip

Prinsip yang menjadi landasan dalam PJJ, yaitu :
Prinsip 1 Kemandirian
Menentukan sendiri cara belajar perorangan atau kelompok. Pemilihan program sesuai dengan pilihan sendiri. Penggunaan daftar pustaka yang tersedia dan terjangkau.

Prinsip 2 Keluwesan
Jadwal didalam PJJ relative bebas.

Prinsip 3 Keterkinian
Sebagian besar penggunaan berbagai media diharapkan memudahkan untuk memperoleh informasi.

Prinsip 4 Kesesuaian
-          Terkait langsung dengan kebutuhan pribadi, maupun tuntutan lapangan kerja atau kemajuan masyarakat.
-          Selaras dengan kondisi dan karakteristik peserta didik.
-          Kesetaraan bobot program.
-          Pengakuan atas pengalaman (accreditation of prior learning).

Prinsip 5 Mobilitas
-          Perpindahan antar satuan pendidikan yang setara (akibat migrasi, dsb).
-          Lintas jenjang berdasar kemampuan (melalui uji kompentensi, kurikulum atau portfolio).




6.      Pembelajaran

Beberapa langkah proses pembelajaran dalam PJJ antara lain :
-       Pemilihan program berdasarkan kebutuhan.
-       Pengaturan waktu belajar, waktu tes, dll.
-       Mengikuti tutorial.
-       Memanfaatkan bimbingan dan konseling bila ada masalah.

Beberapa bentuk PJJ antara lain adalah :
-          Program pendidikan mandiri.
-          Program tatap muka yang diadakan di beberapa tempat pada waktu yang telah ditentukan, informasi pendidikan tetap disampaikan, dengan/tanpa interaksi dari peserta didik.
-          Program yang tidak terikat pada jadwal pertemuan, di satu atau banyak tempat.

Agar program PJJ dapat berjalan dengan baik, perlu diperhatikan kondisi-kondisi yang akan mempengaruhi jalannya program tersebut dengan efektif. Adapun kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan dalam program pendidikan jarak jauh, antara lain:
1.      Logistik
-          Materi pendidikan yang anda harapkan.
-          Bagaimana anda akan menerima materi pendidikan tersebut.
-          Bagaimana anda diberitahu atau belajar, serta pengumuman dan pembatalan kelas.

2.      Persyaratan teknis
-          Peralatan komputer dan internet, program dan spesifikasinya.
-          Tipe dan versi program.
-          Kemudahan mengakses multimedia.

3.      Menjadwalkan diri sendiri
-          Sejalan dengan silabus program pendidikan, atau yang telah dibicarakan atau dijelaskan dengan instruktur.

4.      Umpan balik setiap hari Minggu.
Tutorial adalah salah satu bentuk interaksi antara dosen dan siswa. Interaksi dan komunikasi ini merupakan inti dari tutorial (Wardhani, 2000). Interaksi yang dilakukan antara tutor dan peserta didik terutama adalah untuk mengkomunikasikan materi dosenan dan masalah-masalah belajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Oleh karena itu, tutorial harus dirancang sedemikian rupa agar dapat berfungsi sebagai pemacu sekaligus pemicu proses belajar peserta didik. Melalui tutorial diharapkan peserta didik memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengamati, berpikir, bersikap, dan berbuat dalam menghadapi suatu konsep ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai hasil suatu proses belajar.

Manfaat Tutorial antara lain:
-          Menunjukkan kemajuan dan ketaatan.
-          Laporan perkembangan: instruktur harus memberikan umpan balik pada anda mengenai kemajuan selama pelajaran. Mintalah jadwal evaluasi, kondisi dan metode untuk kemajuan anda melalui materi-materi yang ada. Metode-metode tersebut meliputi : Tes-tes yang meliputi penguasaan pengetahuan atau hasil dari tugas-tugas yang diberikan, laporan-laporan, proyek-proyek, kasus studi, rangkuman pendidikan, dan lain-lain, masukan secara kualitatif dan kuantitatif dalam diskusi pelajaran dan proyek-proyek.

Beberapa hal yang harus diketahui peserta didik dalam mengikuti tutorial :
Informasi Kelas:
-          Nama pengajar, lokasi dan jam kerja, nomor telepon, fax, alamat e-mail.
-          Nama asisten pengajar, lokasi dan jam kerja, nomor telepon, fax, alamat e-mail.
-          Nama tutor, lokasi dan jam kerja, nomor telepon, fax, alamat e-mail.
-          Nama asisten pendidikan/pustakawan, lokasi dan jam kerja, nomor telepon, fax, alamat e-mail.
-          Lokasi dan jam kerja pusat informasi, nomor telepon, manajer pusat informasi dengan alamat e-mail.
-          Alamat website kelas, jika ada.

No comments:

Post a Comment

Komentar yang dapat membangun yak..